Jumat, 03 Juni 2011

Banyumas Merintis IVA Center

Kepala Dinkes Banyumas dr. Widayanto MKes (paling kiri) menyaksikan serahterima RSUD Banyumas Unit II

Upaya pencegahan kanker serviks yang dilakukan di Kabupaten Banyumas sudah dilakukan secara terpadu antara Rotary Club Purwokerto dibantu bidan anggota Rotary Community Corps (RCC) Utami bersama Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyumas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas.
Selama tahun 2010, skrining kanker serviks dengan metoda IVA yang dilakukan bidan-bidan RCC Utami telah memeriksa 6.160 wanita dan mengobati 860 wanita yang ditemukan kutil. Pengobatan dilakukan oleh dr. Tonny S Moerdijat SpOG charter member Rotary Club Purwokerto yang gencar mempromosikan skrining kanker serviks metoda IVA.
Kerjasama pencegahan kanker serviks itu selama tahun 2011 sampai bulan Mei 2011 telah menskrining sebanyak 1.564 wanita di  Desa Dermaji Kecamatan Lumbir, Kecamatan Purwojati, Tambak, Somagede, dan Kecamatan Kalibagor. Jumlah wanita yang ditemukan kutil sebanyak 193 wanita dan langsung diobati. Kaum wanita yang mengikuti skrining kanker serviks selama 2010 – 2011 berasal dari 20 kecamatan dari 27 kecamatan yang ada di Kabupaten Banyumas.
RSUD Banyumas Unit II Diserahkan Pemda
Bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2011, RSUD Banyumas Unit II telah diserahkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas. Acara serah terima itu dilakukan oleh Direktur RSUD Banyumas dr. Gempol Suwandono kepada Sekda Banyumas yang diwakili Kabag Kesra Khaerul Zubair disaksikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas dr. Widayanto MKes, President Rotary Club Purwokerto Buntoro, PP. Tonny S Moerdijat, PP. Anton Soeparno, Spouse Atiek Suwarni, Spouses Ida Novianto dan Ketua RCC Utami Udji Suswinarti.
Menurut dr. Widayanto, bangunan perangkat kesehatan itu akan dimanfaatkan sebagai Klinik Utama Kesehatan Ibu dan Anak. Secara bertahap ditingkatkan menjadi IVA Center yang akan melayani skrining kanker serviks sekaligus pelatihan IVA. Program tersebut tetap dilaksanakan dengan kemitraan antara Dinas Kesehatan dan Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyumas bersama Rotary Club Purwokerto dan bidan RCC Utami.
Saat ini dr. Tonny S Moerdjat dan Rotary Club Purwokerto telah melatih 40 orang bidan Puskesmas dan 70 orang dokter Puskemas se Kabupaten Banyumas yang mewakili 39 Puskesmas. Mereka sudah melakukan skrining kanker serviks di Puskesmas masing-masing, dan diharapkan pencegahan kanker serviks bisa menjangkau seluruh wanita di Kabupaten Banyumas yang berusia 30 tahun lebih. ‘’Berdasarkan anjuran WHO wanita yang wajib mengikuti skrining kanker serviks harus berumur 30 tahun lebih,’’ tandasnya disela-sela serah terima tersebut. (Anton Soeparno)

Kamis, 02 Juni 2011

Menanam Selada Kriting di Pot


 Selada kriting di pot
Ide menanam selada kriting di pot diawali dari keinginan untuk mencoba karena penasaran. Eh, ternyata tidak terlalu sulit. Media yang digunakan adalah kompos yang berasal dari sampah hijau sisa potongan sayur. Media kompos itu sangat memicu pertumbuhan selada kriting yang disemaikan lebih dulu.
Ketika dipindahkan ke pot dan polibag, sayur selada itu tumbuh subur. Apalagi ketika dipupuk MOL tapai atas saran pakar lingkungan hidup dari Bandung. MOL tapai yang sudah diencerkan dengan perbandingan 1 : 15 itu member catu makanan untuk pertumbuhan tanaman.
Bibit selada kriting itu ditempatkan pada rak bambu dan dilindungi atap plastik bening. Rak bambu tempat tanaman sayur itu ada di atap rumah sehingga harus menyiram secara teratur. Tapi, lumayan kalau mau menanam sayur sendiri meski tidak punya lahan. Paling tidak hasilnya untuk dikonsumsi sendiri, dan hasilnya memang bebas pestisida.
Atap rumah yang juga untuk menjemur pakaian, bisa dimanfaatkan untuk menyemai bibit tanaman. Mulai dari asam, ketapang, albasia. Ada juga tanaman cabai, tanaman katu, salam, jahe, kencur, kucai dan sebagainya. Aneka tanaman itu sebagai ajang untuk belajar agar bisa bercerita ketika diminta untuk bicara tentang tanaman. (Anton Soeparno)