Rabu, 09 Juni 2010

Mengajak untuk Menyemaikan Biji Albasia

Siswa SMP Susteran Purwokerto saat menyemaikan bibit Albasia bersama Rotary Club of Purwokerto

Mengajak generasi muda untuk belajar menyemaikan bibit pohon harus dilakukan sejak dini. Seperti yang dilakukan Rotary Club Purwokerto yang mengajak mereka untuk melakukan penyemaian biji Albasia. Mereka dibimbing guru-guru yang dikoordinir oleh guru Biologi. Mereka sudah membawa polibag, pot plastik, berikut tanahnya.
Mereka wajib merawatnya karena bibit pohon albasia itu akan ditanam di salah satu daerah di selatan Kota Purwokerto. Yaitu, sebagai wujud kepedulian siswa untuk mengurangi pemanasan global.
PP Tatang Yulianto telah mengajak Rotary Club di District 3400 untuk menyemaikan bibit albasia guna mengukung Program Sejuta Pohon Rotary. Yaitu, dengan membagikan biji albasia sebanyak 30 kg karena setiap Kg akan menghasilkan 40.000 pohon albasia.

Mengajak Setiap Orang Mau Menanam Pohon

Rumah Makan Pringsewu Grup memberikan bibit pohon gratis kepada pengunjung

Ide menanam pohon sejalan dengan merebaknya isu pemanasan global yang memberikan dampak yang luas. Rumah Makan Pringsewu Grup setiap harinya menghasilkan limbah berupa biji buah-buahan yang setiap hari makin banyak Di antaranya, biji durian dan biji alpokat. Termasuk sampah anorganik bekas bungkus kopi, bumbu masak, dan bekas sachet minuman.
Kalau biji buah itu dibuang tidak memberi manfaat apa-apa, tapi kalau disemaikan akan menghasilkan bibit pohon yang bisa menghasilkan sebuah tanaman buah. Nah, berbekal limbah biji buah yang melimpah itu, pimpinan rumah makan itu Agus Hardyanto yang juga anggota Rotary Club of Purwokerto tergerak untuk mengajak karyawannya menyemaikan biji tersebut.
Hasilnya, bibit buah dan dikemas dalam polibag menarik dan dibagikan secara cuma-cuma kepada pengunjung rumah makan. Ternyata, tawaran untuk menanam pohon buah-buahan mendapatkan sambutan menarik. Jumlah bibit pohon buah yang dibagikan gratis itu sudah cukup banyak terutama melalui outlet rumah makan dibawah naungan Pringsewu Grup.
Di Kota Purwokerto sendiri tercatat ada 4 outlet yaitu Pringgading, Pringsewu Baturraden, Kabayan, Mi Kelinci atau Kupat Tahu.
Bagaimana dengan anda? Kalau anda mulai menyemaikan bibit akan membantu pengurangan pemanasan global. Selamat Mencoba

Peragaan Baju dari Limbah Bungkus


Baju yang dipakai adalah baju yang dibuat dari limbah plastik bekas bungkus agar-agar Kiko. Meski hanya dari limbah, ternyata peragaan busana yang dibawakan siswa Taman Kanak-Kanak di Kota Bandung ini berhasil merebut kejuaraan dan dia mendapat beasiswa.
Gadis mungil ini melenggak-lenggok genit ketika memperagakan baju dari limbah. Dia sangat percaya diri dan ternyata bisa merebut kejuaraan bahkan mendapat beasiswa.
Baju itu dibuat bu Atiek Suwarni yang beralamat di Jalan Mesjid Peguwon No. 621 Purwokerto. Selain menerima pesanan baju limbah, juga melayani pesanan tas belanja, tempat pensil, tempat tisu, kantong hape dan sebagainya.

Baju dari limbah bekas bungkus Kiko

Kartam Penyelamat Tanaman di Kebun Raya Baturraden

Kartam (63) dalam keseharian berada di Kebun Raya Baturrden (KRB) mulai pukul 20.00 sampai pukul 16.00 esok harinya. Dia rela meninggalkan istri dan 12 anaknya yang tinggal di Desa Kemutug Lor, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Jarak dari rumahnya memang agak jauh sekitar 7 kilometer.
Kecintaan kepada alam di hutan di kaki Gunung Slamet ini dimulai ketika dia bekerja sebagai pekerja honorer di RPH Baturraden yang masuk pengawasan Asper Gunung Slamet Barat. Dia bekerja sejak tahun 1968 dan pensiun tahun 2003 dengan uang pensiun sebesar Rp 1.500.000 per bulan.
Meski sudah pensiun, dia masih cinta terhadap alam di kaki Gunung Slamet dan ketika Kebun Raya Baturraden dibuka, dia langsung menawarkan diri sebagai pekerja. Dia rela sebagai pekerja honorer karena saking cintanya terhadap keutuhan tanaman di kawasan kebun raya. ''Kula pancen kadung seneng nyambut damel teng wana,'' (Saya sudah terlanjur cinta bekerja di hutan).
Dalam usia senja dia tampak lebih sehat karena setiap hari berkeliling kebun raya untuk mengecek tanaman yang ada. Merawat tanaman yang sedang dipersiapkan untuk menambah koleksi tanaman. Termasuk juga menjaga kebersihan lingkungan kantor kebun raya bersama beberapa pekerja lain.
Dia makin mengenal semua jenis tanaman yang tumbuh di kebun yang luasnya 140 hektar, walau tidak hafal nama latin tanaman itu. Dia hanya hafal nama lokal tanaman tersebut, termasuk nama-nama tanaman obat yang ada berada di depan kantor Kebun Raya.

                                Kartam yang berkaos merah selalu berada di Kebun Raya Baturraden

Foto Kegiatan IVA di RSI Purwokerto

Kegiatan Skrining IVA di RSI Purwokerto

Hari Minggu, 6 Juni 2010 banyak wanita berkumpul di Rumah Sakit Islam Purwokerto. Mereka tidak demo tapi berkumpul untuk mengikuti deteksi dini prakanker serviks yang diadakan PKK Kecamatan Purwokerto Barat bekerjasama dengan Rotary Club Purwokerto dan bidan Rotary Community Corps (RCC) Utami.
Kegiatan pelayanan kesehatan itu merupakan wujud kerjasama antara Rotary Club Purwokerto dengan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan keluarga (PKK) Kabupaten Banyumas. Yaitu, untuk melakukan pemeriksaan tes IVA untuk pencegahan kanker serviks. Program itu dimotori dokter Tonny S Moerdijat SpOG yang telah melatih bidan dan perawat di Kota Purwokerto kemudian membentuk wadah RCC Utami.
Dari kegiatan itu tercatat ada 277 orang wanita yang diperiksa dengan olesan asam cuka 5%. Hasilnya ada 36 wanita yang ditemukan kutil tapi mereka langsung diobati oleh dokter Tonny dengan coagulator. ‘’Setelah diobati akan sembuh secara alami dalam waktu enam minggu asalkan tetap menjaga asupan makanan yang bergizi,’’ jelas dr Tonny.
Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Purwokerto Barat Ny Agus Nur menjelaskan, untuk mengajak wanita untuk periksa IVA memang agak susah karena mereka merasa malu dan takut. Tapi melalui pendekatan jemput bola dalam pertemuan dasa wisma, pertemuan PKK RT dan RW atau kegiatan pengajian, akhirnya mereka mau periksa. ‘’Kami akan mengadakan lagi setiap tahun sehingga wanita di Kecamatan Purwokerto Barat menjadi sehat.’’
Ketua Program IVA Rotary Club Purwokerto Anton Soeparno menjelaskan, deteksi dini prakanker serviks ini dilakukan sejak tahun 2003 dan telah memeriksa lebih dari 25.000 orang wanita yang tersebar di Jawa Tengah. Mulai dari Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Solo, Pekalongan, Jogjakarta dan Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
Kegiatan itu akan terus dilakukan dan hanya akan dilakukan pada hari Minggu sehingga tidak akan mengganggu kegiatan pelayanan kesehatan di rumah sakit maupun di puskesmas yang ada. Tim bidan dan perawat adalah relawan yang sangat peduli terhadap kesehatan wanita.