Minggu, 07 Oktober 2012

Belajar Pemanfaatan Limbah Sampah

Tiga orang mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Jendral Soedirman Purwokerto yaitu, Eka Sindy Pradanti, Septi Anggraini, Sumartika Yimastria tertariki untuk belajar bagaimana memanfaatkan limbah bungkus dari plastik. Di antaranya, bekas bungkus minuman kopi, teh, makanan ringan dan aneka bekas bungkus lainnya.
Mereka mencari informasi pelaku yang memanfaatkan limbah sampah itu di internet, dan mereka datang ke rumah saya di Jalan Mesjid Peguwon No. 621 Purwokerto, Jawa Tengah.Mereka bersyukur dan beruntung bisa ketemu saya dan istri karena kami mempunyai banyak kegiatan yang memanfaatkan limbah.
Di antaranya, limbah bekas bungkus untuk berbagai kerajinan seperti dompet, tempat pensil, tatakan gelas, tatakan piring makan, tempat tisu, tempat surat dan tempat handphone. Ketertarikan mereka memaksa mereka belajar selama dua hari berturut-turut pada hari Sabtu dan Minggu, 6 dan 7 Oktober 2012.
Menurut Eka, mereka mengumpulkan informasi itu sebagai bahan untuk membuat tulisan yang ditugaskan fakulas. Sehingga mereka selain mencatat keterangan yang saya berikan, juga mengambil gambar-gambar proses pembuatannya. Bukan hanya membuat kerajinan dari limbah bungkus plastik saja. Mereka juga belajar membuat kompos dari sampah dapur yang terdiri dari sisa potongan sayur, bungkus tempe. Ketertarikan mereka makin bersemangat ketika tahu kalau kompos yang saya buat itu dimanfaatkan sebagai media tanam sayur dalam polibag. Yaitu, selada keriting, bayam, dan untuk menanam biji buah-buahan.
Mereka juga tertarik ketika melihat ibu-ibu yang berkumpul di rumah saya sibuk menjahit kain perca yang sudah disusun sebagai bahan untuk kain lap mesin mobil. Mereka langsung mewawancarai ibu-ibu yang sibuk menjahit majun untuk lap.
Saya bersyukur, masih ada segelintir anak muda yang tertarik belajar memanfaatkan limbah yang bisa menjaga lingkungan. Yah, semoga minat mereka bisa disebarluaskan kepada teman-temannya sesama mahasiswa dan generasi muda. Semoga virus-virus untuk menyelamatkan lingkungan ini akan menggugah warga lainnya. Tujuan kami, saya dan istri adalah mengajak siapapun untuk peduli terhadap kondisi alam yang semakin memprihatinkan. Mulai dari memanfaatkan sampah dapur sebagai bahan kompos sehingga tidak sampai membuang sampah hijau keluar rumah. Memanfaatkan bekas bungkus minuman untuk aneka kerajinan, dan mengajak ibu-ibu agar mau menjahit perca agar mereka mempunyai penghasilan. Ibarat, ''uang sudah sudah didepan mata''.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar