Kartam (63) dalam keseharian berada di Kebun Raya Baturrden (KRB) mulai pukul 20.00 sampai pukul 16.00 esok harinya. Dia rela meninggalkan istri dan 12 anaknya yang tinggal di Desa Kemutug Lor, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Jarak dari rumahnya memang agak jauh sekitar 7 kilometer.
Kecintaan kepada alam di hutan di kaki Gunung Slamet ini dimulai ketika dia bekerja sebagai pekerja honorer di RPH Baturraden yang masuk pengawasan Asper Gunung Slamet Barat. Dia bekerja sejak tahun 1968 dan pensiun tahun 2003 dengan uang pensiun sebesar Rp 1.500.000 per bulan.
Meski sudah pensiun, dia masih cinta terhadap alam di kaki Gunung Slamet dan ketika Kebun Raya Baturraden dibuka, dia langsung menawarkan diri sebagai pekerja. Dia rela sebagai pekerja honorer karena saking cintanya terhadap keutuhan tanaman di kawasan kebun raya. ''Kula pancen kadung seneng nyambut damel teng wana,'' (Saya sudah terlanjur cinta bekerja di hutan).
Dalam usia senja dia tampak lebih sehat karena setiap hari berkeliling kebun raya untuk mengecek tanaman yang ada. Merawat tanaman yang sedang dipersiapkan untuk menambah koleksi tanaman. Termasuk juga menjaga kebersihan lingkungan kantor kebun raya bersama beberapa pekerja lain.
Dia makin mengenal semua jenis tanaman yang tumbuh di kebun yang luasnya 140 hektar, walau tidak hafal nama latin tanaman itu. Dia hanya hafal nama lokal tanaman tersebut, termasuk nama-nama tanaman obat yang ada berada di depan kantor Kebun Raya.
Kartam yang berkaos merah selalu berada di Kebun Raya Baturraden
Tidak ada komentar:
Posting Komentar