Kasus
penyakit demam berdarah dengue di Kabupaten Banyumas selalu muncul bahkan dari
tahun ke tahun menunjukkan peningkatan yang memprihatinkan. Upaya pencegahan
sudah dilakukan dengan mengajak masyarakat untuk melakukan gerakan
pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Yaitu, melakukan pemantauan jentik nyamuk
Aedes Aegypti seminggu sekali.
Rotary Club of Purwokerto mengajak Kader Dasa Wisma/PKK melakukan
gerakan PSN karena merupakan upaya yang efektif dan relatif murah untuk
mencegah penyakit demam berdarah dengue (DBD). Kini upaya tersebut tidak hanya
dilakukan oleh Kader Dawis/PKK tapi melibatkan seluruh anggota keluarga melalui
kegiatan oncor-oncor (melihat) bak mandi, tempat yang menampung air seperti dispenser,
kulkas, tempat minum burung, tempayan air, kaleng dan botol di pekarangan rumah
dan sebagainya.
Wabup dr. Budi S dan Ketua Komite PSN DBD Buntoro(kedua dan ketiga dari kiri) |
Kegiatan itu bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Banyumas melalui Dinas
Kesehatan dan Tim Penggerak PKK serta melibatkan organisasi wanita seperti Gabungan
Organisasi Wanita (GOW), Persit Kartika Chandra Kirana, Bhayangkari, perguruan
tinggi negeri dan swasta. Gerakan PSN itu digiatkan dan ditingkatkan melalui
pencanangan pada 7 Maret 2014 lalu di
Desa Purwosari Kecamatan Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah oleh Wakil
Bupati dr. Budi Setyawan.
Pencegahan demam berdarah dengue itu dilakukan serentak di 331 desa yang
tersebar di 27 kecamatan. Komite PSN DBD yang dimotori Rotary Club of
Purwokerto, Rotary Club of Purwokerto Satria dan Rotary Club of Purwokerto
Hapsari menggalakkan kembali PSN sejak Desember 2010.
Ketua Komite PSN DBD Buntoro mengajak seluruh warga masyarakat
bersama-sama melawan jentik nyamuk Aedes Aegypti dengan oncor-oncor setiap
minggu. Caranya sangat sederhana dengan membawa senter melihat tempat tampungan
air. ‘’Nyamuk akan bergerak bila disorot senter dan kegiatan itu dicatat dalam
formulir yang sudah disiapkan Dinas Kesehatan dan PKK.’’
Melihat jentik di dispenser
Wabup dr. Budi Setyawan mengingatkan, oncor-oncor PSN lebih efektif
karena mengajak seluruh warga untuk peduli kebersihan lingkungan terutama di
lingkungan rumah sendiri. Kegiatan itu akan membiasakan anggota keluarga
terlibat melakukan piket seminggu sekali. ‘’Jentik nyamuk dalam 7 hari akan
menetas menjadi nyamuk dan bisa menyebarkan virus demam berdarah dengue dan
chikungunya.’’
Dia mengatakan, jika terjadi
kasus demam berdarah dengue maka masyarakat akan meminta foging/pengasapan.
Padahal foging itu hanya mematikan nyamuk yang hidup dan tidak mematikan telur
yang menempel di bak mandi dan tempat-tempat yang menampung air. Bila dibiarkan
telur itu akan menetas menjadi nyamuk dan akan menyebarkan virus DBD dan chikungunya.
‘’Mari kita tingkatkan gerakan PSN
dengan menaikkan angka bebas jentik sampai 95 persen.’’ (Anton Soeparno)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar